Kuantitas Penduduk
a. Distribusi Penduduk/Migrasi
Kita telah melihat bahwa jumlah penduduk Indonesia terbilang tinggi. Meskipun demikian, kepadatan penduduk Indonesia yang sebesar 141 penduduk per km² lebih rendah dibandingkan dengan Singapura (8,4 ribu penduduk per km²), Hongkong (7,1 ribu penduduk per km²), Bangladesh (1.266 penduduk per km²), Pakistan (286 penduduk per km²) dan Nigeria (226 penduduk per km²).
Kepadatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah karena luas daratan Indonesia cukup luas. Dari 270,20 juta penduduk Indonesia, 151,59 juta penduduk atau 56,10 persen penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Pulau Sumatra menjadi tempat sebaran penduduk Indonesia terbesar kedua. Ada sebesar 21,68 persen penduduk Indonesia berdiam di Pulau Sumatra. Jumlah penduduk Pulau Sumatra Sebanyak 58,56 juta orang. Sebaran penduduk di Pulau Sulawesi sebesar 7,36 persen dan Pulau Kalimantan sebesar 6,15 persen. Sementara itu, sebaran penduduk di wilayah Bali- Nusa Tenggara dan Maluku-Papua masing masing sebesar 5,54 dan 3,17 persen (BPS,2021).
Sebenarnya persentase jumlah penduduk di Pula Jawa secara berangsur telah berkurang. Hal ini dapat dilihat dengan bergesernya distribusi penduduk Pulau Jawa sebesar 1,39 persen ke luar Pulau Jawa selama periode 2010- 2020. Sementara itu, persentase penduduk Jawa terhadap keseluruhan penduduk Indonesia telah berkurang 7,72 persen poin jika dibandingkan dengan kondisi tahun 1971. Pergeseran ini menjadi salah satu indikasi berkurangnya migrasi ke Pulau Jawa (BPS, 2022).
b. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk mengacu pada statistik yang menggambarkan kelompok penduduk berdasarkan karakteristig tertentu, seperti usia, jenis kelamin, etnis, bahasa, dan struktur pekerjaan. Berikut kita akan mencoba melihat komposisi pekerjaan berdasarkan generasi, kelompok umur, dan rasio jenis kelamin.
1) Komposisi penduduk berdasarkan generasi
Untuk mempermudah pemahaman akan karakteristik penduduk, para ahli mengelompokkan penduduk berdasarkan beberapa generasi. Generasi-generasi ini mencakup penduduk yang lahir pada rentang tahun tertentu dan dianggap memiliki karakteristik yang sama (Kupperschmidt, 2000 dalam BPS, 2022). Pada tabel berikut ini, ada enam kelompok generasi menurut William H. Frey.
GENERASI | TAHUN LAHIR |
POST GEN-Z | 2013-SEKARANG |
GENERASI Z | 1997-2012 |
GENERASI Y | 1996-1981 |
GENERASI X | 1980 - 1965 |
GENERASI BABY BOOMER | 1964 - 1946 |
2) Komposisi penduduk berdasarkan usia
Komposisi berdasarkan umur digunakan untuk mengelompokkan penduduk suatu negara atau daerah berdasarkan rentang usia tertentu. Pengelompokan ini biasanya ditunjukkan untuk menentukan jumlah penduduk dalam usia produktif dan usia produktif. Komposisi ini mempengaruhi struktur penduduk di suatu wilayah.
Komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin adalah analisis demografis yang penting dalam memahami struktur populasi suatu wilayah atau negara. Analisis ini mengidentifikasi distribusi usia dan perbedaan antara jumlah laki-laki dan perempuan dalam populasi. Komposisi ini memberikan wawasan yang berharga tentang dinamika demografis suatu populasi, memengaruhi kebijakan pembangunan, kesehatan, dan sosial.
Secara umum, komposisi penduduk berdasarkan usia dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Balita dan Anak-Anak: Merupakan kelompok usia 0-14 tahun. Komposisi mereka mencerminkan tingkat kelahiran, kesehatan anak, dan kebijakan keluarga.
2. Remaja dan Dewasa Muda: Kelompok usia 15-24 tahun, yang mencerminkan tingkat pendidikan, angkatan kerja, dan potensi untuk pembangunan ekonomi.
3. Dewasa dan Lansia: Kelompok usia 25 tahun ke atas, yang mencerminkan tingkat kesehatan, angkatan kerja, dan ketergantungan ekonomi.
Analisis komposisi berdasarkan jenis kelamin memperhatikan perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan dalam populasi. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor biologis, migrasi, dan faktor sosial-budaya. Misalnya, di beberapa negara, terdapat ketidakseimbangan gender akibat praktik diskriminatif terhadap perempuan, seperti seleksi jenis kelamin janin atau ketidaksetaraan dalam akses pendidikan dan pekerjaan.
Analisis komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin memberikan pemahaman mendalam tentang struktur dan dinamika populasi. Data ini penting untuk perencanaan pembangunan sosial, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Misalnya, pemahaman tentang jumlah balita dan anak-anak dapat membantu dalam perencanaan kebijakan pendidikan dan kesehatan anak, sedangkan pengetahuan tentang jumlah dewasa muda dapat digunakan untuk merancang program pelatihan kerja dan kewirausahaan. Selain itu, pemahaman tentang perbedaan gender dalam populasi penting untuk merancang kebijakan yang mempromosikan kesetaraan gender dan pengentasan diskriminasi. Oleh karena itu, analisis komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin merupakan alat penting dalam pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat ditampilakan melalui piramida penduduk.
Secara umum, terdapat 3 jenis karakteristik piramida penduduk suatu negara berdasarkan karakteristik umur dan jenis kelamin yang ada pada negara tersebut.